Monday, April 1, 2013

IDC: Pasar Keamanan Cyber Meningkat $870 Juta di 2017



IDC: Pasar Keamanan Cyber Meningkat $870 Juta di 2017
Kejahatan cyber menggunakan ribuan jaringan komputer atau yang dikenal dengan botnet untuk memadati trafficsebuah website dengan membanjiri akses ke jaringan tersebut sehingga menyebabkannya lumpuh. Seperti serangan yang jamak diketahui, yakni DDoS. Berdasarkan IDC serangan meningkat secara tajam baik secara frekuensi, volume, dan orientasi, kini serangan tidak hanya menysar perusahaan finansial pada skala besar, melainkan juga menyasar perusahaan-perusahaan kecil.
“As attacks surged in prevalence and sophistication, organisations were often caught unaware. Embedded capabilities were quickly overwhelmed and outages were readily apparent on the Web,” tutur Vice President (Security Products and Services research) IDC, Christian Christiansen.
Serangan telah mendorong permintaan solusi keamanan cyber yang proaktif. Christiansen menambahkan pernyataannya, “the worldwide market for DDoS prevention solutions will grow by a compound annual growth rate (CAGR) of 18.2 per cent from 2012 through 2017 and reach $870 million.”
Perkembangan layanan cloud dan jaringan mobile tentu akan dijadikan bulan-bulanan serangan DDoS. Sementara itu firewall, intrusion protection, dan device lain hanya dapat dimanfaatkan untuk mitigasi serangan yang terbilang rendah, besarnya volume serangan diisukan sulit dibedakan dari traffic, apakah legal atau ilegal.
Symantex sebagai penyedia layanan keamanan mengatakan, pada akhir 1990-an, jaringan “zombie” dimanfaatkan untuk memukul website sehingga tidak dapat digunakan pelanggannya. Serangan memanfaatkanbotnet pada 2007 telah membuat internet di Estonia tidak dapat digunakan, sementara Georgia harus menelan hal serupa pada 2008.
Sementara itu, India yang diprediksi Schmidt akan jauh lebih besar dari China dalam penggunaan internet, dilaporkan pada Symantec Internet Security Threat Report XVII juga merasakan dampak serangan jaringan “zombie”. Berdasarkan laporan tersebut, 25% bot mempengaruhi komputer di India yang berlokasi di tier-II cities.
Menurut Symantex, dengan peningkatan serangan dewasa ini, jaminan solusi keamanan cyber tidak hanya dibutuhkan organisasi, tetapi juga dibutuhkan oleh pengguna pribadi.
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Donate