Tuesday, April 28, 2020

Gejala virus CORONA (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
  • Batuk
  • Sesak napas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona.

Prosedur Penanganan COVID-19 di Wilayah Perbatasan Indonesia

Haxor - Aspra -
Dokumen ini menerangkan tentang protokol penanganan COVID-19 di pintu masuk wilayah Indonesia, mencakup bandara, pelabuhan dan PLBDN, mencakup:
  1. Deteksi dini Pelaku Perjalanan yang diduga sakit;
  2. Wawancara dan anamnesis Pelaku Perjalanan yang sakit untuk memastikan kemungkinan adanya gejala COVID-19 di ruang pemeriksaan;
  3. Pelaporan kasus-kasus Pelaku Perjalanan yang diduga terjangkit COVID-19 kepada PHEOC;
  4. Rujuk untuk isolasi Pelaku Perjalanan yang diduga terjangkit COVID-19 ke RS rujukan dengan menggunakan ambulans yang sesuai kriteria;
  5. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan pada alat angkut dan barang yang diduga terpapar COVID-19.
Sumber; Covid19.go.id

Virus Corona (Covid19)

Haxor - Aspra -

Virus Corona (COVID-19)


Virus Corona atau severe acute respiratory syndromecoronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Wednesday, October 16, 2019

BERMAIN GAME TERLALU LAMA DAPAT MERUSAK PIKIRAN

Haxor - Aspra -BERMAIN GAME TERLALU LAMA DAPAT MERUSAK PIKIRAN

Dalam hal ini dapat kita tinjau apabila anak atau kita sendiri lupa akan hal yang udah di tentukan bermain game sampai larut malam dapat merusak mata dan pikiran kita.
sudah banyak berita di televisi menyatakan game dapat merusak mata dan pikiran
dan di tahun ini bahkan sudah ada kejadian suami membunuh istri akibat game. hal semacam ini memang pasti membuat kita kaget bahwa suami tega mebunuh istri sendiri jangan sampai hal ini terjadi pada kalian sahabat ku
Gegara main game suami nekat bunuh istri



Maka dari itu kurangi waktu anda bermain game dan ubah waktu anda dengan bersama keluarga anda dan masih banyak kegiatan selain bermain game 

semoga blog ini membantu salam 

Friday, November 28, 2014

4 Efek Stres yang Perlu Diketahui Oleh Semua Orang


Haxor - Aspra
- Stres merupakan silent killer yang bisa membunuh kita pelan-pelan. Stres juga dapat mempercepat proses penuaan dan mempengaruhi kecantikan kulit maupun rambut.

Yang terburuk adalah Anda bahkan tidak menyadari efeknya. Rambut rontok bukan satu-satunya efek dari stres.
Stres dapat mempengaruhi kesehatan anda, seperti adanya resiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Tapi apa yang Anda mungkin tidak sadari adalah bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres mempengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh, sering kali dalam cara yang tak terduga.

Berikut dampat negatif stres yang perlu anda perhatikan:
1. Otak menyusut

"Stres dapat mengubah otak anda dengan cara yang membuat anda lebih rentan terhadap depresi dan kecanduan," kata neuroscientist Tracy Bale, PhD, seperti dilansir laman Yahoo Health, Selasa (11/11).  
2. Merugikan bakteri usus  
Usus anda penuh dengan bakteri menguntungkan yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh anda dan membantu anda memetabolisme nutrisi. Jumlah bakteri dalam usus Anda adalah 10 kali lebih besar dari jumlah sel-sel dalam tubuh anda.
"Jika anda stres, saraf-saraf di usus anda langsung melepaskan neurotransmitter ke dalam lingkungan itu," kata Bale.
"Hal itu tentunya akan mengubah lingkungan dalam usus dan keragaman bakteri yang ada, sehingga spesies yang berbeda dapat datang dan menguras bakteri menguntungkan," jelas Bale.
Stres juga diyakini mempengaruhi fungsi penghalang dari dinding usus. Kondisi usus bocor disebut dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dengan mendorong pembentukan plak di pembuluh darah.  
3. Memicu peradangan di seluruh tubuh  
Peradangan adalah reaksi normal sistem kekebalan tubuh anda untuk ancaman bagi tubuh, seperti infeksi. Tetapi stres juga memicu peradangan pada tingkat rendah di seluruh tubuh anda. Satu studi bahkan menemukan bahwa stres sehari-hari seperti perhitungan matematika dan berbicara di depan umum dapat menaikkan tanda peradangan dalam darah. Stres berkepanjangan melepaskan zat kimia inflamasi yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri anda dan resistensi insulin (faktor risiko untuk diabetes). Bahkan, tingkat rendah kronis peradangan telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit metabolik lainnya.

4. Menurunkan jumlah sperma 
Dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki tingkat stres terendah, orang-orang yang memiliki tingkat stres tinggi memiliki jumlah sperma lebih rendah dan konsentrasi berkurang sperma dalam air mani mereka. Sperma laki-laki yang stres juga lebih mungkin untuk menjadi cacat atau kurang bergerak. Stres juga menurunkan kadar hormon seks testosteron dan hormon luteinizing, yang dapat menyebabkan perubahan sperma.
Posting Lama ►
 

Donate

Copyright 2013 Haxor - Aspra Template by CB Blogger Template. Powered by Blogger